Menurut penelitian University of Maryland Medical Center, saat usia kandungan sekitar 10 minggu, bayi sudah menggeliat dan meregangkan anggota tubuhnya yang kecil. Setelah dia mencapai usia 23 minggu, dia akan dapat mendengar suara Moms dan suara lainnya, dan bahkan mungkin merespons apa yang dia dengar dengan lebih banyak bergerak. Dia mungkin juga mengembangkan rasa untuk makanan yang Moms makan, dan merespons ketika ada yang menyentuh perut Moms.
Mulai dari usia tersebut bayi mulai belajar mendengarkan dan berbicara secara tidak langsung. Makanya tidak heran jika saat lahir bayi sangat senang jika bisa mendengar suara orang tua nya. Karna saat itu adalah saat pertama kali ia bisa mendengar suara orang tua nya dengan jelas.
Janin dapat mendengar suara dari dunia luar melalui cairan ketuban, yang meneruskan gelombang suara dari dunia luar ke telinga janin. Menurut penelitian juga, musik dapat mempengaruhi perkembangan otak janin. Awalnya, musik klasik dianggap memiliki dampak terbesar pada kecerdasan janin karena ritmenya merangsang otak janin.
Penelitian terus berlanjut, dan hasilnya terus berkembang. Para peneliti menemukan bahwa semua musik memiliki fungsi yang sama. Semua musik bagus untuk merangsang otak janin. Musik pop, rock, dan bahkan dutt dapat didengar pada janin.
Jika Moms ingin bernyanyi, bernyanyilah. Suara Moms bahkan bisa menenangkan janin, yang bisa menjadi awal dari hubungan Moms-anak. Penting bagi Moms untuk tetap tenang selama kehamilan. Saat ibu stres, pertumbuhan janin juga bisa terganggu.
Studi ini juga menyimpulkan bahwa bayi yang belum lahir belajar mengenali dan mengingat suara Anda selama kehamilan. Dengan kata lain, percakapan Anda dengan bayi Anda di trimester ketiga adalah dasar dari perkembangan sosial dan emosional, serta keterampilan bahasa dan memori anak Anda.