Bolehkah Ibu Menyusui Puasa?

Banyak ibu merasa ragu menjalankan puasa saat menyusui karena khawatir akan memengaruhi kualitas ASI. Menurut penelitian dalam Iranian Journal of Pediatrics dan Journal of Fasting and Health, tidak ada perbedaan signifikan pada pertumbuhan bayi dari ibu yang berpuasa maupun tidak. Puasa membuat ibu tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman selama beberapa jam. Namun, ASI tetap dapat diproduksi karena adanya cadangan lemak dalam tubuh.

Kandungan gizi di dalam ASI saat ibu berpuasa mungkin bisa berkurang, oleh karena itu ibu disarankan untuk mengonsumsi makanan sehat selama puasa. Ketika ibu menyusui berpuasa, tubuh ibu akan secara otomatis menyesuaikan pola metabolisme sehingga tubuh tetap memproduksi ASI dengan kualitas terbaik.

Lantas, bolehkah ibu menyusui puasa? Ibu menyusui umumnya dibolehkan untuk berpuasa karena tidak membahayakan kondisi kesehatan ibu maupun bayi yang menerima ASI. Sebelum memutuskan berpuasa, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter untuk memastikan ibu dalam keadaan prima untuk menjalani puasa, dan bayi tidak memerlukan perhatian khusus terutama yang berkaitan dengan nutrisi.

Hal yang tidak kalah penting untuk dipertimbangkan ibu selanjutnya adalah usia bayi. Di mana ASI Eksklusif sangat diperlukan sebagai satu-satunya asupan hingga bayi berusia 6 bulan. Untuk usia bayi yang sudah mencapai 6 bulan atau telah mendapatkan MPASI (makanan pendamping ASI), ibu dapat berpuasa seperti biasa. Akan tetapi, kandungan nutrisi pada makanan yang ibu konsumsi tetap penting untuk diperhatikan, mengingat bayipada usia ini masih akan menyusu saat malam hari.

Puasa saat menyusui tidak membuat produksi ASI berkurang secara drastis. Meski tidak makan dan minum selama beberapa jam, tubuh akan mengambil cadangan lemak dari tubuh ibu untuk memproduksi ASI di siang hari sehingga kebutuhan ASI si kecil tetap terpenuhi.

Di sisi lain, puasa saat menyusui bisa menurunkan sebagian kecil mineral dan vitamin di dalam ASI, seperti magnesium, zinc, dan kalium. Meski begitu, jumlah makronutrien dalam ASI tetap sama sehingga tidak mengganggu tumbuh kembang bayi. Ibu pun dapat berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran perlu tidaknya tambahan suplemen untuk mencukupi kebutuhan mineral dan vitamin harian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Klik salah satu Customer Service kami pilih reseller jika anda reseller, pilih customer biasa jika anda customer