Banyak orang beranggapan bahwa kreativitas yang dimiliki anak adalah sebuah bawaan dari lahir atau bakat. Namun, faktanya kreativitas adalah keterampilan yang harus diasah dan orang tua harus senantiasa membantunya. Sementara, usia dini anak merupakan masa-masa paling kreatif sepanjang usia. Oleh karenanyapara orang tua untuk membantu anak mengembangkan kreativitas tersebut. Cara-cara untuk mengembangkan kreativitas anak usia dini dapat dilakukan melalui musik, drama, menari, atau membuat karya seni lainnya. Dengan melakukan hal tersebut, para orang tua juga membantu anak mengembangkan sikap percaya diri, perkembangan kemampuan komunikasi dan ekspresi perasaan, hingga membantu anak melihat berbagai hal melalui berbagai macam perspektif.
Ciri khasnya adalah bahwa si kecil telah mampu menggunakan simbol dan pemikiran represional untuk mewakili sesuatu yang lain. Misalnya, ia menggunakan kata, gambar, atau item, untuk sebuah benda lain. Di samping itu anak usia tiga tahun telah mampu menempatkan balok dalam sebuah kotak, atau menuliskan garis-garis pada kertas untuk mewakili sebuah objek atau tindakan. Ia telah memiliki keterampilan motorik halus. Sementara itu pada usia lima tahun, banyak anak yang telah mampu bercerita atau menambahkan narasi pada sesuatu yang telah ia gambar. Dengan kemampuan representasi ini, imajinasi anak menjadi tidak terbatas. Mereka akan cenderung secara alami berfantasi, bereksperimen, dan menjelajahi sesuatu. Imajinasi tak terbatas ini terkadang pula membuat mereka tidak bisa membedakan fantasi dan kenyataan, meski di sisi lain kreativitas ini lah yang mendorong mereka untuk belajar dalam berbagai hal. Oleh karena ini lah, ada baiknya bagi orang tua untuk memaksimalkan upaya dalam mendukung perkembangan kreativitas anak.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat digunakan para orang tua untuk memaksimalkan perkembangan kreativitas anak
1. Dorong pemecahan masalah secara kreatif Hal ini dapat dilakukan dengan menanyakan kepada si kecil tentang hal-hal yang benar atau salah, lalu tanyakan kembali apa alasannya. Dengan upaya ini, para orang tua dapat menumbuhkan kreativitas, kognisi, dan pengembangan bahasa.
2. Berikan pengalaman untuk membangun fondasi pengetahuan anak Ajak anak Anda untuk mengeksplor pengetahuannya dengan pergi ke museum, mengunjungi perpustakaan, atau pergi ke kebun binatang.
3. Ajak anak untuk membuat sesuatu Berikan anak Anda daftar hal-hal yang harus ia buat atau temukan. Sebaiknya, gunakan cara ini dalam sebuah permainan seperti permainan mencari harta karun, atau petualangan lain. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan mengajak anak membuat karya seni bersama dengan barang-barang yang dapat di daur ulang.
4. Ajak anak melakukan kegiatan yang berbeda Beberapa contoh kegiatan yang bisa dilakukan dengan anak antara lain, – Melihat kegunaan yang berbeda yang dapat dihasilkan anak Anda dari klip kertas – Ajak anak berkreasi membuat cat warna menggunakan bahan-bahan alami – Ajak anak bermain sebentar di bawah hujan, tetapi jangan sampai mempertaruhkan kesehatan anak, dan sebagainya.
5. Sediakan berbagai alat dan bahan untuk anak mengeksplorasi imajinasi dan kreativitasnya Alat dan bahan ini termasuk buku, boneka, puppets, mobil-mobilan, plastisin, seperangkat alat dokter mainan, blok, dan sebagainya.
6. Jangan banyak melarang anak tanpa memberikan alasan yang jelas
7. Dorong kemampuan cerita anak Dorong anak untuk menggambar sesuatu dengan sebuah narasi yang ia buat sendiri sesuai dengan keinginannya. Anda bisa mengajarkannya dengan dongeng, fable, atau cerita lain untuk merangsang anak berkreasi.
8. Pikirkan cara anda merespons
Jangan hanya berfokus pada hasil, melainkan pada proses yang dilalui anak. Minta anak untuk memberitahu Anda tentang apa yang telah ia buat, perhatikan penjelasannya dan berikan respons yang menyenangkan.