Manfaat Sensory Play untuk Anak

Sensory play adalah jenis kegiatan atau permainan yang melatih indera sentuhan/peraba, penciuman, pengecapan, pendengaran, dan penglihatan anak. Akan tetapi, indera sensorik juga sebetulnya mencakup gerakan, keseimbangan, dan kesadaran spasial.

Kesadaran spasial itu sendiri adalah kemampuan yang dimiliki anak untuk membayangkan atau memvisualisasikan posisi, bentuk, hubungan spasial, dan gerakan yang dibuat suatu objek dalam pikirannya. Dengan memiliki kesadaran visual spasial, anak seakan-akan bisa melihat gambar yang nyata di pikirannya sendiri.

Ketika anak terlahir ke dunia, indera mereka belum sepenuhnya berkembang sehingga perlu diasah dan dipertajam seiring waktu. Tujuannya untuk membangun koneksi saraf yang memperkuat struktur otak mereka, dan supaya si Kecil bisa lebih awas menavigasi diri mereka sendiri di dunia saat sudah besar nanti.

  • Mendorong rasa ingin tahu 

Salah satu manfaat sensory play adalah mendorong rasa ingin tahu anak. Sebetulnya, sejak anak lahir ia memang sudah memiliki naluri untuk menjelajah dan belajar tentang dunia sekitarnya dengan memanfaatkan semua indera. Meski begitu, Mama tetap perlu mengasahnya dengan cara-cara yang tepat supaya lebih optimal, seperti lewat permainan sensori. Ini karena permainan sensori akan membuat anak langsung merasakan apa yang ia lihat, dengar, cium, ataupun sentuh sehingga dapat mendorong otak berkembang lebih baik. Permainan sensorik bisa membantu otak anak menciptakan koneksi antar saraf yang lebih kuat untuk memproses dan menanggapi informasi di sekitarnya. Pemahaman inilah yang bisa membantu anak mengamati, membuat pilihan, memecahkan masalah, dan mendapat kesimpulan. Dengan memuaskan rasa ingin tahunya, anak bisa mengenali apa saja benda-benda yang ia sukai maupun tidak, serta belajar mana saja benda yang aman untuk disentuh dan dieksplorasi. 

  • Melatih keterampilan motorik kasar dan halus

Manfaat sensory play berikutnya adalah untuk melatih motorik halus dan kasar anak. Seperti yang diketahui, keterampilan motorik kasar berkaitan dengan kegiatan yang melibatkan pergerakan otot-otot besar, seperti berlari, berjalan, melompat, memanjat, dan lain-lain.  Sementara itu, motorik halus adalah kemampuan otot-otot halus seperti lengan, jari jemari, dan pergelangan tangan untuk bergerak menulis, menggambar, mengangkat sendok, mengancingkan baju, dan lain-lain. Permainan sensorik juga dapat meningkatkan kemampuan koordinasi antara mata dengan tangan anak. Seiring bertambahnya usia mereka, ia dapat melakukan berbagai hal, seperti menggenggam benda dan menuangkan air. 

  • Melatih kemampuan kognitif 

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan oleh Michigan State University, manfaat sensory play juga memengaruhi kecerdasan kognitif anak, lho. Permainan yang melibatkan berbagai macam indera ini dapat membantu anak menciptakan dan menguatkan koneksi di otaknya. Hubungan antara sel-sel saraf otak, yang disebut sinapsis, ini memungkinkan kita untuk belajar dan beradaptasi. Sebaliknya, jika otak tidak mendapatkan stimulasi (dari indera dan lingkungan), jaringan koneksi tersebut tidak akan tercipta dan otak tidak akan berkembang dengan baik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, anak kecil sudah terbiasa bereksplorasi dan menyelidiki hal-hal baru di sekitarnya sejak lahir untuk mendorong rasa ingin tahunya.  Nah, lewat sensory play, anak akan didorong untuk mampu menelaah situasi yang ia jalani sehingga anak akan terlatih berpikir kritis dan analitis, bahkan dapat membantu memecahkan masalah yang kompleks sekalipun.

  • Menumbuhkan interaksi sosial 

Terlibat dalam permainan sensori dengan saudara kandung atau teman sebayanya, si Kecil dapat mengembangkan keterampilan sosailnya. Misalnya, saat anak bermain ayunan di taman atau menyusun balok. Mereka akan belajar bagaimana cara berkomunikasi, cara memecahkan masalah, serta beradaptasi dengan cara orang lain bermain. 

Klik salah satu Customer Service kami pilih reseller jika anda reseller, pilih customer biasa jika anda customer