Paparan asap rokok pada anak bisa terjadi di mana saja, termasuk di lingkungan rumah loh, Moms! Bahaya paparan asap rokok pada anak sangatlah tinggi, berbagai aspek pertumbuhan dan perkembangan anak dapat terganggu akibat menghirup asap rokok yang ada di sekitarnya. Hal ini sudah seharusnya menjadi perhatian para orangtua, terutama bila ada pihak keluarga yang merokok di rumah.
Indonesia menduduki peringkat 4 sebagai negara dengan konsumsi rokok tertinggi di dunia, setelah China, India dan Rusia. Pada tahun 2014, Global Youth Tobacco Survey menunjukkan bahwa 20,3% anak berusia 13-15 tahun, atau usia Sekolah Menengah Pertama (SMP), sudah menjadi perokok aktif. Secara spesifik dijelaskan bahwa sebanyak 36,2% anak laki-laki, dan 4,3% anak perempuan telah aktif merokok.
Menghirup asap rokok yang berasal dari rokok yang dihisap oleh orang lain, atau disebut dengan perokok pasif, juga dapat mematikan. Merokok pasif menyebabkan sekitar 3000 kematian akibat kanker paru dan puluhan ribu kematian akibat penyakit jantung pada orang-orang yang tidak merokok di Amerika Serikat setiap tahunnya.
Sebagai negara dengan konsumsi rokok yang cukup tinggi, bahaya paparan asap rokok pada anak-anak di Indonesia pun tinggi. Paparan asap rokok yang tinggi di Indonesia tidak hanya di tempat-tempat umum saja, bahkan di sekolah, restoran, mobil, dan bus pun juga memiliki kemungkinan paparan asap rokok. Oleh karena itu, pastikan diri Anda untuk tidak menambahkan hal tersebut dengan menghisap rokok di area rumah.
Bagaimana dengan efek paparan asap rokok terhadap anak-anak? Bahaya yang ditimbulkan akibat paparan asap rokok pada anak-anak justru dapat bersifat lebih berat. Jutaan anak di dunia bernapas pada udara yang mengandung asap rokok, bahkan di rumah mereka sendiri.