Apakah Moms pernah menyadari kalau pengaruh pilihan pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak sangatlah besar? Bahkan disebutkan bahwa kehidupan Si Buah Hati saat ia dewasa sangat dipengaruhi oleh pola asuh yang Bunda terapkan saat masa kanak-kanak. Seperti apa pola asuh yang ideal untuknya? Menurut American Psychological Association (APA), pengasuhan anak secara umum punya tiga tujuan, yaitu memastikan kesehatan dan keamanan anak, menyiapkan anak untuk menjadi orang dewasa yang produktif, serta mengajarkan nilai-nilai budaya kepada anak. Tercapai atau tidaknya ketiga tujuan ini tergantung dari tipe pola asuh orang tua.
Ada empat tipe pola asuh mendasar yang umum diterapkan oleh orang tua, yaitu permisif, otoritatif, otoriter, dan abai. Masing-masing tipe pola asuh ini punya tingkat daya tanggap dan tuntutan yang berbeda, sehingga memberi pengaruh yang berbeda bagi anak. Nah, agar lebih paham tentang pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan sosial emosional anak dan aspek perkembangan lainnya, loh, Yuk disimak!
- Pola asuh permisif
Ciri-ciri: Orang tua mendengarkan kemauan anak tapi cenderung selalu mengikuti kemauan dan memanjakannya. Jarang atau tidak aturan dan batasan yang diterapkan oleh orang tua terhadap anak, karena orang tua berusaha menghindari konflik dengan anak.
Bentuk pengaruh: Karena tidak ada aturan dan batasan, anak berpotensi memiliki masalah kesehatan, akademis, dan perilaku. Secara sosial, mungkin perkembangannya cukup baik, tapi kemungkinan besar akan menjadi orang yang egois, impulsif, banyak menuntut, dan tidak bisa mengatur dirinya saat dewasa.
- Pola asuh otoritatif
Ciri-ciri: Orang tua menerapkan aturan dan batasan kepada anak tapi semua disampaikan dengan kasih sayang. Komunikasi antara orang tua dan anak dilakukan dua arah sehingga semua pihak bisa berpendapat. Begitu pun penyelesaian masalah dilakukan dengan cara berdiskusi dengan anak.
Bentuk pengaruh: Anak hasil pola asuh ini akan berkembang menjadi orang dewasa yang percaya diri, bertanggung jawab, dan dapat mengelola emosi dengan baik. Anak juga berani untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi baik dengan orang lain. Secara keseluruhan, pengaruh pola asuh orang tua terhadap perkembangan anak ini positif dan anak akan menjalani hidup dengan bahagia dan sukses.
- Pola asuh otoriter
Ciri-ciri: Orang tua sangat menekankan bahwa kendali ada di tangan mereka, sehingga anak harus mendengarkan apa kata orang tua dan tidak boleh menyampaikan pendapat. Orang tua menerapkan aturan yang ketat dan jika dilanggar, maka anak akan mendapat hukuman.
Bentuk pengaruh: Anak biasanya cenderung penurut dan dapat mengikuti semua perintah dengan baik karena takut dihukum jika salah. Anak berpotensi untuk menjadi orang dewasa yang memiliki harga diri dan kepercayaan diri rendah karena pendapat mereka tidak dihargai saat kecil. Kebanyakan anak juga tumbuh menjadi orang dewasa yang agresif dan mudah memberontak terhadap figur otoritas.
- Pola asuh abai
Ciri-ciri: Orang tua cenderung tidak terlibat dalam pengasuhan anak dan menyerahkan 100 persen tanggung jawab ini ke orang lain, bahkan mereka tidak hadir dalam kehidupan anak. Orang tua juga tidak mendengarkan pendapat, memahami perasaan, dan memenuhi kebutuhan anaknya.
Bentuk pengaruh: Umumnya anak akan menjadi orang dewasa yang cenderung mandiri dan tahan banting, tapi secara keseluruhan tingkat kebahagiaannya paling rendah. Tingkat keahliannya dalam segala keterampilan hidup tergolong rendah, seperti mengatur emosi, bersikap dan berkomunikasi dengan orang lain, serta memecahkan masalah; ia juga memiliki penghargaan diri yang rendah.